Lahan merupakan hal utama yang di butuhkan karena rumah di bangun di atas tanah.
2. Biaya Pondasi dan Beton
Dengan melihat denah rumah dapat di gunakan sebagai cara untuk menghitung biaya bangun rumah per meter di sektor pondasi yang di butuhkan. Biaya dapat di kalkulasi setelah jumlah panjang di dapatkan. Namun untuk menghitung biaya pondasi, dapat mengaplikasikan rumus trapesium untuk menghitung volume pondasi, yaitu Penampang Bawah + Penampang Atas : 2 x Tinggi Pondasi.
Contoh:
Panjang penampang bawah : 0,5 meter
Panjang penampang atas : 0,3 meter
Tinggi pondasi : 0,6 meter
3. Pembelian Material
Dalam perhitungan biaya bangun rumah per meter persegi, biasanya pembelian material memakan ongkos paling besar. Apalagi jika bahan yang di gunakan dengan kualitas yang paling baik. Namun ada bahan-bahan yang umum di perlukan dalam proyek pembangunan, yaitu :
Batu kali, di butuhkan untuk penguat pondasi bangunan
Semen, kontribusinya besar dalam semua bagian bangunan
Pasir, material penguat dinding. Semakin besar luasan dinding, semakin banyak pasir yang di butuhkan
Besi/baja
Bata merah
Paku
4. Pengerjaan Pintu, Jendela dan Atap
Untuk pengerjaan pintu, jendela dan atap di setiap rumah selalu berbeda. Karena setiap orang memiliki selera masing-masing terkait ketiga item tersebut.
5. Biaya Untuk Utilitas Bangunan
Utilitas bangunan merupakan fasilitas yang di butuhkan untuk mencapai kenyamanan dan melengkapi dalam sebuah bangunan. Untuk utilitas tersebut, biaya bangun rumah per meter mungkin tidak dapat di aplikasikan. Namun, Anda dapat memakai perkiraan kasar.
6. Biaya Tenaga Kerja
Untuk membangun rumah baru, tenaga kerja yang di perlukan biasanya menerapkan dua sistem : borongan dan harian. Pada sistem borongan, upah biasanya di hitung berdasarkan biaya bangun rumah per meter. Biaya tersebut dapat Anda ketahui secara jelas apabila konsultasi dengan jasa bangun rumah per meter.
Tips Menghitung Biaya Bangun Rumah Per Meter
1. Kenali lokasi tanah yang akan dibangun rumah
Pondasi yang baik harus berdiri di tanah keras. Oleh karena itu, Anda harus mengetahui jenis lahan yang akan di pakai. Apakah tanah rawa, lahan gambut, tanah liat, atau tanah berpasir. Namun apabila Anda tidak dapat mengetahui jenis lahan tersebut, Anda dapat menanyakan pada orang sekitar atau menanyakan langsung pada kontraktor jasa bangun rumah per meter yang Anda pilih. Karena jenis tanah yang berbeda akan menentukan jenis pondasi yang pas untuk menghasilkan ketahanan dan kekuatan tertinggi. Selain itu, jenis tanah yang akan Anda pilih juga berpengaruh pada biaya yang di keluarkan.
2. Pilih ukuran dan tipe rumah
Dari awal sudah harus di tentukan ukuran rumah, apakah bangunan 1 lantai atau lebih dan juga tipe rumah (contoh : luas 36 m2, 70 m2, dst). Agar perincian biaya material, tukang dan sebagainya lebih mudah di susun.
3. Buat ruangan sesuai kebutuhan
Kuncinya yaitu pandai membaca kebutuhan. Untuk menekan biaya pembangunan rumah, hindari membuat banyak ruang yang tidak begitu di butuhkan. Tentukan ruangan apa saja yang Anda butuhkan, supaya Anda dapat memastikan biaya yang perlu di keluarkan.
4. Buatlah RAB bangunan secara mendetail
Apabila rencana anggaran biaya (RAB) sudah di tetapkan secara terperinci, Anda akan bisa mengantisipasi jika ada kelebihan biaya di bagian tertentu. RAB menjadi dasar penting untuk menjaga koridor pengeluaran tetap terkendali.
Pracetak merupakan teknologi konstruksi modern dari bahan beton dengan besi bertulang di dalamnya, yang di desain untuk MUDAH dipasang dengan alat bantu sederhana.